Sejarah

Tegalsari merupakan nama sebuah dusun yang berada di ujung
barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, lokasi dusun ini berbatasan langsung
dengan Provinsi Jawa Tengah. Sejuknya angin dan hijaunya pemandangan yang ada
merupakan ciri khas tersendiri yang ada di dusun ini. Keragaman budaya dan
keramahan warganya adalah kekayaan yang tak akan tergantikan. Panorama yang
disuguhkan akan memanjakan mata bagi siapapun yang memandangnya, toleransi
beragama yang kental di Dusun Tegalsarii menjadi hal yang lumrah dan sangat
terjaga. Sehingga membuat Dusun Tegalsari menjadi tentram dan mengutamakan
kekeluargaan dalam kehidupan bersama.
Tegalsari memiliki sejarah yang cukup menggelitik dan
perjalanan panjang dalam perkembangannya. Menurut sesepuh dusun yang mengetahui
sejarah Dusun Tegalsari, dulunya adalah wilayah kademangan Cebongan dan yang menjadi
bekel (tahta/jabatan) adalah Wongso. Lalu kakek dari sesepuh dusun
Tegalsari tersebut membeli kebekelan tersebut karena kalah dalam berjudi (kebiasaan orang desa jaman dahulu). Sehingga
kakek Sarino di Tegalsari ini menjadi pengganti bekel karena bekel sebelumnya
telah dijual. Semua keluarganya kemedian ikut diboyong ke Tegalsari, termasuk
seseorang yang bernama Mbah Dirun. Dulunya sebelum bernama Tegalsari daerah tersebut
merupakan Tegalan atau biasa disebut kebun yang belum terawat. Lalu setelah
berpindah ke tempat tersebut, kemudian Kademangan Cebongan dihapus lalu gantinya
bekel tadi menjadi Lurah. Lurahnya bukan lurah kademangan Cebongan, namun
menjadi Lurah Tegal. Karena daerah tersebut bernama Tegal dan masih asri
sehingga disebut Tegalsari. Dimana yang menjadi lurah Tegalsari yaitu bekel
Sarino dengan nama sebutan Ki Suro Yudho.
Kebekelan tadi letaknya agak sedikit kebawah dari yang aslinya yaitu terletak di daerah yang bernama Taunan yang masih satu lokasi dengan Tegalsari saai ini. Menurut sejarahnya Kademangan Cebongan tadi pernah berpindah beberapa kali. Setelah Mbah Wongsi yang sebelumnya menjadi bekel kalah dalam berjudi dan akhirnya dibeli oleh kakek dari Sesepuh Dusun Tegalsari yang bernama Sarino. Yang selanjutnya menjadi lurah di Tegalsari tersebut. Sedikit informasi, bahwa sebelumnya mereka semua bukan merupakan penduduk asli dari Tegalsari tersebut. Namun mereka dulunya adalah pelarian dari Keraton Yogyakarta. Begitulah sekilas sejarah dari Tegalsari.
0 komentar :
Posting Komentar